Yup, sebagai seorang Civil Enginer, tentunya kita memahami bahwa semua bangunan saat ini masih bertumpu diatas tanah. Karena itulah, secara langsung bangunan yang kita dirikan akan terkoneksi dengan hal-hal yang dapat terjadi di bumi ini, seperti Tanah Longsor, Banjir, Gempa Bumi, maupun Tsunami. Kali ini kita akan bahas mengenai Gempa Bumi.

Gempa bumi merupakan getaran-getaran yang dihasilkan sebagai akibat dari pelepasan gelombang energi didalam bumi. Longsoran batuan, letusan gunung berapi, dan ledakan buatan manusia semuanya dapat melepaskan energi yang tersimpan dalam batuan yang menciptakan gelombang seismik. Secara umum terdapat 4 macam gempa yang dibedakan berdasarkan asal muasalnya:

  • Gempa Tektonik

Gempa tipe ini adalah yang paling umum terjadi. Ini terjadi ketika batuan di kerak bumi pecah karena gaya geologi yang diciptakan oleh pergerakan lempeng tektonik. Gempa bumi tektonik dijelaskan oleh “elastic rebound theory” yang dirumuskan oleh ahli geologi Amerika Harry Fielding Reid setelah Patahan San Andreas pecah pada tahun 1906, yang menghasilkan gempa bumi besar San Francisco. Menurut teori tersebut, gempa bumi tektonik terjadi ketika regangan pada massa batuan telah terakumulasi ke titik di mana tegangan yang dihasilkan melebihi kekuatan batuan, dan menghasilkan patahan. Patahan menyebar dengan cepat melalui batuan, biasanya mengarah ke sepanjang zona lemah.

  • Gempa Vulkanik

Gempa jenis ini terjadi sehubungan dengan aktivitas vulkanik. Gempa vulkanik dapat ditimbulkan akibat sesar tektonik maupun pergerakan magma di gunung berapi. Hal ini dapat menjadi peringatan dini dari letusan gunung berapi, seperti selama letusan Gunung St. Helens tahun 1980. Kawanan gempa dapat menjadi penanda lokasi aliran magma di seluruh gunung berapi. Aktifitas ini dapat direkam oleh seismometer dan digunakan sebagai sensor untuk memprediksi letusan yang akan terjadi atau akan datang.

  • Gempa Akibat Ledakan

Gempa akibat ledakan merupakan gempa yang lebih cenderung terjadi sebagai akibat dari aktifitas manusia. Sebagai contoh Ledakan uji coba nuklik, bom atom, ataupun pertambangan. Besar getaran gempa yang terjadi akibat ledakan pada umumnya tergantung dari besaran ledakannya tersebut.

  • Gempa Bumi Akibat Reruntuhan

Gempa bumi ini merupakan gempa berkekuatan lemah yang terjadi di gua-gua, tambang ataupun longsoran batu/tanah. Terkadang, ledakan yang terjadi di tambang menjadi penyebab runtuhnya tambang yang menghasilkan gelombang seismik. Gelombang P dan S  yang dihasilkan selama ledakan batuan di atas atau di bawah permukaan bumi menyebabkan gempa bumi jenis ini.

Dari penjelasan di atas, kita ketahui bahwa gempa tektonik dan gempa vulkanik terjadi secara alami karena faktor alam yang tidak bisa dihentikan. Sedangkan gempa akibat ledakan dan reruntuhan merupakan gempa yang terjadi akibat adanya campur tangan manusia yang dapat dihentikan. Semua sumber gempa tersebut akan melepaskan gelombang seicmic yang selama ini kita rasakan.

Next time kita akan bahas mengenai Mengapa Indonesia Sering Merasakan Gempa?