RIZKY ————– ALVARO ————– BINTANG

Mahasiswa Baru semester 2 Program Studi S1 Teknik Sipil Universitas Jember membawa juara Harapan 1 Lomba Jembatan Balsa pada ajang Fondasi Balsa Bridge Competition (FBBC) yang diadakan oleh Universitas Sebelas Maret Surakarta. Ketiga mahasiswa Tersebut adalah Achmad Rizky A., Alvaro Samudra Risqy Antony, Muhammad Bintang Ramadhan. Mahasiswa semester 2 ini menamai tim mereka sebagai Logawa Melon. Nama Tim mereka dinilai cukup unik karena menggunakan nama buah-buahan. “Nama Logawa merupakan ciri khas julukan mahasiswa Sipil UNEJ, sedangkan Melon Inspirasi dari identitas maba Teknik Sipil 22 yang gundul tapi manis seperti melon” ujar ketua Tim Logawa Melon, Rizky, sambil senyam-senyum manis. Tema lomba kali ini adalah  “Building Innovative, Strong, and Lightweight Bridge Toward Indonesian Golden Age”. Selama proses perlombaan mereka melakukan diskusi dan menggait ilmu dari alumni, kakak tingkat, pihak KIS (Komunitas Ilmu Sipil) dan teman-teman lainnya. Pada pelombaan kali ini desain jembatan yang ditentukan cukup menarik dari biasanya. Dengan ketentuan desain yang sederhana, mereka terus berlatih dengan melakukan beberapa kali trial dan percobaan perakitan jembatan. Pada akhirnya mereka mampu merakit jembatan yang menurut mereka mampu menahan beban yang cukup besar dengan lebih cepat dan efisien. Dengan situasi dan kondisi saat ini yang penuh dengan jadwal perkuliahan, tidak membuat semangat mereka turun dalam mengikuti berbagai kompetisi dan perlombaan. “Situasi yg seperti ini pulalah yang membuat kami dapat membagi waktu dengan sebaik mungkin antara berkuliah, berkompetisi, berorganisasi dan juga berbisnis. Kamipun juga percaya bahwa tidak ada hasil yang mengkhianati sebuah usaha.” Ujar ketua Tim Logawa Melon, Rizky.

Benda yang di buat adalah sebuah prototype jembatan rangka dengan model struktur jenis Warrren Truss. Jembatan terbuat dari kayu balsa yang nantinya akan diberi beban. Hasil pembebanan merupakan seleksi awal untuk menuju tahap final yaitu proposal dan presentasi. Pada tahap final, proposal dan presentasi yang disampaikan berupa perencanaan desain jembatan rangka yang sebenarnya. Jembatan mereka memiliki berat 31,3 gram dan mampu menahan beban sebesar 78,2 kg, atau 2000 kali dari berat jembatan itu sendiri. Selain kekuatan dan efisiensi yang tinggi, jembatan mereka juga tetap memperhatikan aspek arsitektural dan realistis. Mereka sangat bangga sekali bisa mengikuti dan berhasil meraih juara dalam perlombaan bergengsi kali ini. Dari perlombaan inilah mereka belajar banyak hal mulai dari bekerja sama, bersabar, dan berjuang untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Sebuah kebanggan tersendiri karena pada perlombaan ini mereka dapat bertemu dengan para juri yang luar biasa dan mendapatkan banyak ilmu baru khususnya di bidang jembatan. “Konsisten dalam berusaha dan doa adalah kunci keberhasilan.” Pesan mereka bertiga.