Apa sih patahan/fault itu? maaf kalau mimin ngebuat penasaran pada postingan mimin yang lalu ya. Sekarang akan mimin jelaskan bagaimana patahan itu bisa mengakibatkan gempa, dan seberapa banyak patahan yang ada di negara kita?? Tentu saja banyak! dan ini mungkin akan membuatmu sedikit waspada, apalagi yang tinggal pada pulau atau regional tertentu ya.

Sesar/patahan/fault merupakan suatu gejala adanya pergeseran lapisan batuan akibat gaya tekan kerak bumi. Kerak bumi tersusun atas batuan yang dapat mengalami gaya penekanan sehingga terjadi patahan. Karena gesekan dan kekakuan batuan, batuan tidak bisa meluncur atau saling melewati satu sama lain dengan mudah. Kadang-kadang ketika semua gerakan berhenti, tetap akan terjadi penumpukan “stress” di bebatuan dan saat mencapai tingkat yang melebihi ambang ketegangan, akumulasi energi potensial akan di “dispersikan” oleh pelepasan tegangan. Pelepasan tegangan difokuskan ke sepanjang bidang dimana gerakan relatif tersebut ditampung.  Tegangan terjadi secara akumulatif atau instan, tergantung pada kekuatan batuan. Kerak bawah dan mantel yang “ductile” mengakumulasi deformasi secara bertahap melalui gaya geser, sedangkan kerak atas yang “brittle” bereaksi dengan fraktur menghasilkan lepasan tegangan menyebabkan gerakan sepanjang patahan. Sebuah patahan dalam batuan ductile juga dapat lepas seketika apabila laju regangan terlalu besar. Energi yang dilepaskan oleh lepasan tegangan inilah yang biasa menyebabkan gempabumi. Gempabumi merupakan fenomena umum di sepanjang batas patahan transform.

Jenis Sesar/patahan dapat dikategorikan menjadi beberapa macam berdasarkan gerakannya yaitu

1.      Normal Fault 
Merupakan patahan yang memungkinkan satu blok (footwall) lapisan batuan bergerak dengan arah relatif naik terhadap blok lainnya (hanging wall). Ciri dari patahan ini adalah sudut kemiringan besar hingga mendekati 90 derajat.
2.      Reserve Fault 
Merupakan patahan dengan arah footwall yang relatif turun dibanding hanging wall. Ciri dari patahan ini adalah sudut kemiringan yang relatif kecil yaitu kurang dari 45 derajat.
3.      Strike Fault 
Merupakan patahan yang arahnya relatif mendatar ke kiri atau ke kanan. Arah patahan mendatar ini tidak sepenuhnya seluruh lapisan batuan bergerak dengan arah mendatar namun sebagian ada yang bergerak dengan arah vertikal.  Bila gerakan patahan ke kanan di sebut sesar geser sinistrial dan bila ke kiri dinamakan sesar geser dekstral.
Nah, darisini kalian udah paham ya, bahwa ada sumber lain yang dapat menghasilkan gempa tektonik. Selain gempa subduksi, gempa patahan juga dapat terjadi. Patahan ini bisa jadi dekat dengan rumahmu lho! Jadi kamu sebagai seorang teknik sipil harus bisa untuk mendesain bangunan yang tahan terhadap gempa.  Lantas, sekarang dimana saja letak patahan di Indonesia? coba simak gambar berikut ya!
Patahan di Pulau Sulawesi, sumber: Workshop Kondisi Kegempaan dan Pemutakhiran Peta Gempa Indonesia, Surabaya, 12 Mei 2017

Apakah kalian ingat kejadian gempa pada kota palu? Ya, gempa tersebut terjadi karena adanya patahan Palu-Koro. Sekarang mungkin kalian akan memahami mengapa Pulau Sulawesi memiliki bentuk yang unik. Hal tesebut karena adanya aktifitas tumbukan lempeng yang terjadi di daerah tersebut, sehingga terbentuklah pulau sulawesi. Jadi, ga heran deh kalau pulau sulawesi akan mengalami banyak gempa.

Patahan di Pulau Sumatera, sumber: Workshop Kondisi Kegempaan dan Pemutakhiran Peta Gempa Indonesia, Surabaya, 12 Mei 2017
Patahan Semangko dari Bukittinggi

Patahan pada pulau sumatera membentang dari ujung utara hingga ujun selatan. Patahan tersebut disebut dengan patahan Semangko. Patahan inilah membentuk Pegunungan Barisan, suatu rangkaian dataran tinggi di sisi barat pulau ini. Patahan Semangko berusia relatif muda dan paling mudah terlihat di daerah Ngarai Sianok dan Lembah Anai di dekat Kota Bukittinggi.

Patahan di pulau Jawa , sumber: Workshop Kondisi Kegempaan dan Pemutakhiran Peta Gempa Indonesia, Surabaya, 12 Mei 2017

Pulau Jawa juga memiliki patahan yang panjang yang membentang dari jawa tengah hingga jawa Timur yang berujung pada Kota Surabaya. Patahan tersebut disebut dengan Sesar Kendeng. Sesar kendeng diperkirakan akan menghasilkan gempa dengan kekuatan 6-7 SR. Hal inilah yang membuat wali kota surabaya lebih waspada terhadap kualitas bangunan di kotanya terhadap Gempa Bumi.

Patahan di Pulau Papua, sumber: Workshop Kondisi Kegempaan dan Pemutakhiran Peta Gempa Indonesia, Surabaya, 12 Mei 2017

Patahan di pulau papua juga menyebar dari bagian utara dan selatan. Kota Jayapura pun tidak luput dari adanya patahan tersebut. Kemudian bagaimana dengan Pulau Kalimantan?

Mayoritas patahan di pulau kalimantan adalah patahan tidak aktif. Sehingga pulau kalimantan relatif aman terhadap bahaya gempa. Jadi kalau kalian ingin tidak merasakan gempa, ya pindah aja ke Kalimantan ya! 😀

Nah, itu semua informasi dari mimin yang bisa mimin berikan seputar Patahan atau Sesar. Semoga menambah wawasanmu ya! Untuk berikutnya mimin akan membahas mengenai Gelombang Seismik hasil dari gempa di Apa saja sih macam Gelombang Gempa? ada jenis Gelombang Cinta juga lho!