Bendungan adalah bangunan yang berupa urugan tanah, urugan batu, beton, dan atau pasangan batu yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat pula dibangun untuk menahan dan menampung limbah tambang (tailing), atau menampung lumpur sehingga terbentuk waduk (Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2010 tentang Bendungan).

Berikut ini merupakan beberapa bendungan terbesar yang terdapat di Indonesia:

  • Bendungan Sigura-Gura – Pintu Pohon Meranti, Sumatera Utara

Terletak 23,3 km dari hulu Sungai Asahan dan 1 km di hilir air terjun Sigura-Gura, bendungan Sigura-Gura ini dibangun sebagai penyedia air yang diperlukan untuk pembangkit listrik di PLTA Sigura-Gura. Bendungan ini dibangun pada bulan Mei 1978 dan selesai pada Desember 1981.

  • Bendungan Gadjah Mungkur – Wonogiri, Jawa Tengah

Selain digunakan untuk pengairan lahan sekitar, bendungan Gadjah Mungkur juga menjadi sumber daripada PLTA dengan daya yang dihasilkan sebesar 12,4 MegaWatt setiap tahunnya. Kontruksi dimulai pada tahun 1976 dan mulai dioperasikan pada tahun 1982 dengan biaya kontruksi sebesar 41 miliar.

  • Bendungan Batu Tegi – Tanggamus, Lampung

Bendungan Batu Tegi menjadi penyedia air minum untuk Kota Bandar Lampung, metro, serta daerah Beranti di Kabupaten Lampung Selatan. Bendungan dengan volume normal 687,767 juta m3 dan luas genangan air 16 km2 ini diresmikan oleh mantan Presiden Republik Indonesia, Megawati Soekarno Putri pada tanggal 8 Maret 2004.

  • Bendungan Karangkates – Malang, Jawa Timur

Bendungan Sutami atau lebih dikenal dengan bendungan Karangkates ini dibangun pada tahun 1975 hingga 1977 dengan biaya sebesar 10 miliar rupiah. Volume normal bendungan sebesar 343 juta m3 dengan luas area sebesar 15 km2. Bendungan Karangkates seringkali menjadi tempat rehat para pengemudi sekaligus tempat wisata.

  • Bendungan Jatiluhur – Purwakarta, Jawa Barat

Bendungan Jatiluhur atau bendungan Ir. Juanda yang dibangun pada tahun 1957 ini membendung aliran Sungai Citarum. Bendungan ini memiliki genangan seluas 83 km2 dan keliling 150 km pada elevasi muka air normal +107 di atas permukaan air laut.