Pada hari Senin tanggal 23 September 2019, Jurusan Teknik Sipil Universitas Jember menyelenggarakan Kuliah Tamu tentang Manajemen Konstruksi dengan tema Pentingnya Pengetahuan tentang Pengadaan dalam Meningkatkan Daya Saing di Dunia Kerja. Kegiatan ini berlangsung di ruang Auditorium Fakultas Teknik dan dihadiri oleh kurang lebih 60 peserta. Peserta terdiri dari mahasiswa jurusan sipil angkatan 2016 hingga angkatan 2018 dan salah satu dosen prodi teknik sipil yaitu Ir. Krisnamurti, M.T.
Dalam kuliah tamu kali ini dibawakan oleh pemateri dengan bidang keahlian Manajemen Konstruksi yaitu, Sri Sukmawati, S.T., M.T. (Dosen Teknik Sipil Universitas Jember). Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan seperti apa teknis pengadaan dalam teknik sipil di dunia kerja. Ibu Sri Sukmawati, S.T., M.T. juga menjelaskan alur lelang barang dan jasa seperti yang biasa dilakukan secara online di website LPSE tiap institusi se-Indonesia.
Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) adalah sistem pengadaan barang/jasa pemerintah yang dilaksanakan secara elektronik dengan memanfaatkan dukungan teknologi informasi. Sistem LPSE ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, mutu, dan transparansi dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa. Edukasi mengenai pengadaan ini sangat penting agar mahasiswa siap mengatur strategi menghadapi dunia kerja dan mulai memperhatikan pentingnya waktu. Alur mengenai tender/lelang dijelaskan dengan detail oleh Ibu Sri Sukmawati, S.T., M.T., . Beliau memberikan demo dengan menunjukkan website LPSE milik Universitas Jember. Hal penting yang wajib diingat adalah mengenai ketepatan waktu karena semua berhubungan dengan uang dan kepercayaan, maka dari itu beliau menekankan tentang disiplin waktu sejak masih sebagai mahasiswa.
Selain menjelaskan tentang LPSE, beliau juga memaparkan tentang gaji yang diterima Sarjana Teknik Sipil dengan lama pengalaman kerja yang berbeda. Banyaknya gaji juga dipengaruhi oleh SKA (Sertifikat Keahlian) yang dimiliki. Sertifikat Keahlian atau SKA adalah sertifikat khusus sebagai bukti kompetensi tenaga ahli konstruksi. Sertifikat ini dikeluarkan oleh LPJK dengan persyaratan tertentu. Semakin tinggi SKA, semakin tinggi juga gaji yang didapat. Semakin lama pengalaman kerja yang dimiliki, semakin tinggi pula gaji yang didapat.
Dengan adanya kuliah tamu ini, peserta yang mayoritas adalah mahasiswa teknik sipil sangat antusias dengan pemaparan dari Ibu Sri Sukmawati, S.T., M.T. Penjelasan beliau sangat ringan dan mudah diterima oleh mahasiswa. Beliau berpesan bahwa di dunia teknik sipil, ijazah saja tidak cukup karena juga diperlukan Sertifikat Keahlian Kerja (SKA) sesuai dengan passion masing – masing agar bisa mengikuti lelang yang diadakan. Selain itu juga, mahasiswa wajib belajar berkomunikasi, bernegosiasi, dan ikut organisasi. Jangan sampai mahasiswa mempunyai IPK yang tinggi tetapi tidak bisa beradaptasi dengan dunia pekerjaan.