Mahasiswa Program Studi S1 Teknik Sipil kembali membawa Juara 1 dalam Lomba Jembatan Balsa. Event tersebut diadakan oleh Universitas Sebelas Maret dengan Nama Lomba Fondasi Days 2023. Nama-nama mahasiswa tersebut adalah Yogi Qur`ano Fahrezi, Faradita Shinta Ariani, Jova Firdaus Budi Raihan. Semua mahasiswa semester 4 ini memenangkan juara 1 pada cabang lomba Fondasi Balsa Bridge Competition (FBBC). Mereka memberi nama tim sebagai Logawa Radhana. Logawa merupakan ciri khas tim dari Universitas Jember yang digunakan oleh kakak tingkat yang terus menurun sampai sekarang. Inspirasi nama logawa didapatkan ketika mahasiswa teknik sipil universitas jember selalu menaiki Kereta Api LOGAWA ketika berangkat lomba. Sedangkan untuk nama Radhana yang memiliki arti Struktur/ Kontruksi.
Tema lomba saat ini adalah “Building Innovaion, Strong, and Lightweight Bridge Towards Indonesian Golden Age”. Berbekal ilmu hasil diskusi bersama alumni dan teman-teman lainnya, mereka berambisi untuk membanggakan universitas sendiri seperti apa yang sudah dilakukan oleh kakak tingkat mereka sebelumnya. Penyisihan lomba dilaksanakan bertepatan pada libur semester yang membuat satu tim harus mengorbankan waktu libur untuk berkumpul dengan keluarga dirumah. Mereka harus kembali ke Jember lebih awal untuk berlatih dengan melakukan beberapa trial dan percobaan desain jembatan. Ibarat pepatah usaha tidak akan menghianati hasil, dari 128 peserta, tim Logawa Radhana lolos ke tahap final dari 6 tim yang diambil. Persiapan tahap final yang bertepatan hari aktif kuliah, membuat mereka harus pintar pintar dalam membagi waktu antara berkuliah, berkompetisi, dan juga berorganisasi. Selain itu, banyak hal lain juga yang harus mereka persiapkan dikarenakan kegiatan final akan dilakukan secara offline.
Benda yang mereka buat merupakan sebuah prototype jembatan rangka yang terbuat dari kayu balsa yang kemudian akan diberikan beban. Prototype jembatan mereka berhasil masuk ke tahap final sebab prototype jembatan memiliki beban terefisiensi dalam 6 tim besar. Pada tahap final mereka harus membuat jembatan dan juga proposal yang sama dengan jembatan saat penyisihan. Tentunya, jembatan ini akan diberikan beban dan diukur lendutannya. Setelah itu, dilanjutkan dengan presentasi proposal yang telah dibuat berupa perencanaan desain jembatan rangka yang sebenarnya. Jembatan Tim Logawa Radhana memeiliki beban yang cukup ringan, tetapi mampu menahan beban sebesar 2,43 kali lipat dari jembatan itu sendiri. Dari segi estetika, jembatan ini memiliki ciri khas yang kental dengan budaya jawa sebagai bentuk pelastariannya di era modern. “Tim kami kami juga mendapat predikat sebagai jembatan dengan kesesuaian lendutan pada ketentuan perlombaan kali ini” Ujar ketua Tim Logawa Radhana, Yogi Qur`ano Fahrezi. Mereka bertiga masih tidak menyangka bisa mendapat juara pada perlomban kali ini dimana pengalaman pertama kali final secara offline. Perdebatan dengan teman satu tim, bergadang hampir setiap malam, bahkan tidak tidur padahal besok pagi masih kuliah, akhirnya terbayarkan dengan pencapaian juara dan kategori dalam perlombaan ini. Mereka berharap semoga dapat terus konsisten dalam perlomban lainnya, selalu semangat dan belajar dari kegagalan. “Berbanggalah kita dapat berkuliah di universitas yang hebat ini. Ayo Bersama terus banggakan almamater kita!” Ujar mereka bertiga.