ALGHATS18 – Kasus kecelakaan pada konstruksi merupakan hal yang sering kali ditemui, terutama ketika peraturan keselematan kerja belum ditetapkan. Saat ini, pelaksanaan K3 pada proyek konstruksi menjadi hal yang wajib untuk menghindari dan menangani kecelakaan-kecelakaan yang belum ataupun telah terjadi. Demikian beberapa kasus kecelakaan konstruksi terbesar dalam sejarah:
- Sampong Department Store, South Korea (1995)
Pada tanggal 29 Juni 1995, Sampong Department Store yang merupakan ikon kemajuan kota Seoul pada masa itu runtuh dalam kurun waktu 20 detik bersama 1.500 orang di dalamnya. Sampong Department Store awalnya direncanakan sebagai pusat perkantoran empat lantai, tetapi seiring pembangunan, pemilik gedung merubahnya menjadi pusat perbelanjaan dan menambahkan satu lantai. Protes arsitek dan para kontraktor yang tidak menyetujui adanya perubahan tersebut atas kekhawatiran bangunan tidak dapat menahan beban diabaikan, dan mereka akhirnya dipecat oleh pemilik gedung.
Lantai lima yang awalnya direncanakan menjadi tempat sepatu roda diganti menjadi food court dengan 8 resoran. Pemanas ruangan diletakkan di bawah lantai karena kebiasaan masyarakat Korea yang tidak duduk menggunakan kursi. Panas yang menjalar ke pilar-pilar penyangga gedung serta getaran yang ditimbulkan oleh AC menyebabkan retakan selebar 10 cm pada lantai tersebut. Pemilik gedung yang menyadari keanehan bangunan segera mengeluarkan diri dari gedung tanpa ada meberi pengumuman ataupun menutup Department Store, menyebabkan 501 orang meninggal dan 937 orang lainnya mengalami cedera.
- Rana Plaza, Bangladesh (2013)
Penyebab keruntuhan lagi-lagi merupakan kehendak pemilik gedung untuk menambah lantai tanpa mempedulikan pembebanan pada gedung, serta menolak untuk menutup sementara bangunan meskipun sudah terjadi keretakan. Lain halnya dengan Sampong Department Store, kecelakaan kali ini menyebabkan 1.134 pengunjung tewas tertimbun hidup-hidup, dengan 2.500 orang berhasil dievakuasi dari bawah bangunan.
- The Lotus Riverside, Shanghai (2009)
Peristiwa robohnya The Lotus Riverside ini disebabkan oleh pembuangan tanah bekas galian yang sembarangan. Tanah bekas galian dibuang ke dekat area pembuangan sampah menumpuk, menyebabkan air sungai meresap ke basement hingga mengalami kebanjiran dan keruntuhan pondasi. Pada akhirnya, gedung 13 lantai ini roboh secara utuh dan 1 pekerja dilaporkan tewas.
- Deepwater Horizon, Mexico (2010)
20 April 2010, gelombang gas alam meledak melalui inti beton yang baru terpasag untuk menutup sumur. Gas alam kemudian naik menuju platform Deepwater Horizon, menewaskan 11 pekerja dan 17 lainnya mengalami cedera kritis. Sekitar 36 jam setelah ledakan awal, rig Deepwater Horizon tenggelam, sementara 2,5 juta barrel minyak terus tumpah ke Teluk Meksiko setiap harinya. 134 juta galon minyak telah tumpah sebelum akhirnya ditutup tiga bulan kemudian.
- Pétion-Ville School, Haiti (2008)
Pemilik college La Promesse, Rev. Fortin Augustin ditangkap pada 8 November 2008 atas pembunuhan tak berencana setelah peristiwa runtuhnya Pétion-Ville sehari sebelumnya. Augustin menyatakan bahwa bangunan tersebut dirancang oleh dirinya sendiri, mengganggap bahwa dirinya memiliki cukup banyak pengetahuan dalam bidang kontruksi sehingga tidak membutuhkan seorang engineer. Struktur beton dibuat dengan baja tulangan ataupun semen yang sangat minim, menyebabkan setidaknya 93 kehilangan nyawa, dan lebih dari 150 terluka, dengan mayoritas korban adalah anak-anak.
Sumber:
Tragedi Sampoong Departement Store – Kompasiana.com (diakses pada 12 April 2021)
2013 Dhaka garment factory collapse – Wikipedia (diakses pada 12 April 2021)
BBC NEWS | Asia-Pacific | Shanghai probes building collapse (diakses pada 12 April 2021)
Deepwater Horizon – Wikipedia (diakses pada 12 April 2021)
2008 Pétion-Ville school collapse – Wikipedia (diakses pada 12 April 2021)