Oleh: Ruseva
Awal tahun 2019 menjadi masa yang kompetitif bagi tim Ddu Du Ddu Logawa tim beton dari teknik sipil Universitas Jember. Kompetisi besar dalam ajang perlombaan beton yang dilaksanakan di DKI Jakarta berhasil dikuasai oleh tim Ddu Du Ddu Logawa. Kompetisi besar tersebut adalah Civil Festival 2019 yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Jakarta.
Berawal dari kekalahan pada lomba beton di akhir tahun 2018 membuat tim Ddu Du Ddu Logawa mencoba untuk kembali bangkit. Tim yang beranggotakan Ruseva Zulfikar Alifnur, Afiandra Robinur, dan M. Rizki Aulia ini mencoba inovasi baru dalam pembuatan beton. Mereka mencoba untuk membuat sebuah inovasi beton menggunakan cangkang kerang dan fly ash.
Cangkang kerang merupakan suatu bahan material yang berpotensi untuk menggantikan peran semen dalam beton apabila dilakukan pengolahan hingga menjadi bubuk cangkang kerang. Cangkang kerang memiliki persentase kandungan senyawa kapur CaO sebesar 55.1% yang berpotensi sebagai bahan substituen semen yang baik karena CaO adalah salah satu senyawa utama penyusun semen (Karolina & Rezeki, 2012).
Alasan menggunakan cangkang kerang adalah masih kurangnya pengolahan lebih lanjut terhadap limbah cangkang kerang di beberapa pantai di Indonesia menyebabkan pencemaran lingkungan karena dapat menyebabkan penumpukan sampah cangkang kerang kerang. Banyuwangi jawa timur, tepatnya di daerah Pantai Gumuk Kantong, merupakan daerah penghasil kerang laut. Kerang laut di daerah tersebut sangatlah melimpah hingga menimbulkan tumpukan limbah kulit kerang yang tampak seperti sebuah gunung sampah. Namun hingga saat ini pemanfaatan limbah cangkang kerang di daerah Pantai Gumuk Kantong belum maksimal dan mayoritas penduduk sekitar hanya memanfaatkannya sebagai bahan kerajinan tangan.
Fly ash batubara adalah material yang memiliki ukuran butiran yang halus berwarna keabu-abuan dan diperoleh dari hasil pembakaran batubara. Fly ash digunakan karena mengandung silika (SiO2) yang cukup tinggi, yang bereaksi terhadap sisa pengikatan antara semen dan air. Selain itu, fly ash memiliki bentuk butiran partikel sangat halus sehingga dapat menjadi pengisi rongga-rongga (filler) dalam beton.
Alasan menggunakan fly ash karena material ini merupakan produk samping dari pembakaran batubara untuk produk listrik, sehingga harganya jauh lebih murah dari semen Portland. Selain itu, penyediaan listrik nasional masih didominasi oleh PLTU batu bara sekitar 80% yang tersebar diseluruh Indonesia.
Pada tahap penyisihan tim Ddu Du Ddu Logawa berhasil menduduki peringkat ke 2 dengan kuat tekan beton pada umur 3 hari sebesar 50 Mpa. Atas hasil tersebut tim Ddu Du Ddu Logawa berhak melaju menuju tahap final. Pada tahap final suasana kompetitif mulai terasa, mulai dari presentasi hingga penutupan acara. Dan pada akhirnya inovasi cangkang kerang dan fly ash ini yang mengantarkan tim Ddu Du Ddu Logawa menjadi Juara Favorit pada Lomba Civfest 2019.